Sebut saja saya Tus dan nama panjang saya adalah Meletus, (bercandaji)
Qt tau'ji semua namaku toh? anak pertama dari empat orang bersaudara, berarti saya sulung dong, hehehee!! :D
Mayoritasnya anak sulung itu pasti yang paling dibenci tohh ?!
Tapi saya ndak merasa begitu ji, atau mungkin karna kesalahan waktu aqiqah, iyya sih, adek2ku semua waktu di aqiqah dipotongkangi kambing ikutki sama penjual-penjualnya, tapi saya kasiang waktuku aqiqah bukan kambing, tapi agar-agar beserta es batu lembek :(
kasiannya nasibku die :(
Tapi yang lebih kasihan lagi yang percayai :p
Jangan terlalu percaya sama saya, Apa yang saya utarakan dalam tulisan hanyalah sebuah bayangan yang terlintas dalam pikiran dan belum tentu itu suatu kebenaran yang dekat dengan kenyataan.
Mari kita lanjut jangan biarkan otak menjadi suntuk, Hmmm...!! Saya sebenarnya suka sih menulis tapi ndak berbakat menjadi penulis, apa mungkin karena saya tidak puitis atau pola pikir dan tindakan yang terlalu autis dan bisa juga karena faktor sekitar yang terlalu kritis,
Yah sudahlah itu mungkin hanyalah sebuah angan-angan biarkan saja dia terbang bersama awan semakin indah bila dipandang dalam keheningan.
Saya bukan aktivis dan saya juga tak ingin menjadi seorang politis, saya hanyalah seorang manusia yang ingin berproses, lebih baik kita tahu mengapa kita gagal dibanding kita tak tahu mengapa kita berhasil,
Prosesnya bagaimana.?? Hahaha Selamat hidup anda nyaris sempurna tapi sayang ndak bermakna. Didalam sebuah proses jelaslah kita akan selalui dihantui oleh kemungkinan gagal dan sisa sisanya yang berupa kesalahan, apa salahnya dijadikan pengalaman, belajar dari kesalahan itulah bentuk pendewasaan kawan. Yang menjatuhkan kepintaran adalah kemalasan, yang mengangkat derajat kebodohan adalah keinginan, entah dia ingin belajar, entah dia ingin berkorban dan entah dia ingin kembali manjadi bodoh dengan memegang mesra segenggam kemalasan.
Sama seperti yang lainnya saya juga punya cerita tentang cinta, sama., saya juga punya mantan dan sisa abu kenangan yang dia tinggalkan dengan bekas luka goresan panas kiri dan kanan, yah inilah kehidupan memberi kita pelajaran.
Di luar kuasa dan rahasia sang pencipta kita ini lahir karena cinta, dibesarkan dengan rasa cinta, kita belajar menjadi dewasa lewat cinta, dan ketika mulai dewasa kita mulai ingin merasakan bercinta. #Abaikan :p
kita bisa merasa tersakiti juga karena cinta, yah itulah cinta, sederhana tapi bermakna yang membuat semua menjadi luar biasa. Berhubungan cinta sama seperti kota wisata, dimana saya dan dia adalah turis dan kita akan kembali pulang ketempat asal masing masing bila kita sudah menghabiskan uang untuk dibelanjakan. Kepala kita berdua adalah kota, dimana kita berdua adalah penghuni isi kota itu, dan penyebab kemacetan yang terjadi didalamnya itu karena ulah kita sendiri.
SAMPE SINIMO DULU NANTI SAYA LANJUT, ADA BANYAK NYAMUTT BELAH...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar